Kemungkinan Kaesang Pangarep Akan Maju Sebagai Cawagub DKI Berpasangan dengan Ridwan Kamil, Bukan Sebagai Cagub Jateng!
DENGAN demikian, boleh jadi Kaesang Pangarep akan diusung sebagai calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta mendampingi Ridwan Kamil. Jika hal ini terjadi, maka kemungkinan inilah yang dinamai KIM Plus
Oleh : Sugiyanto (SGY) Aktivis Senior Jakarta
Pada pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024, gabungan partai politik (Parpol) membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dengan KIM, Partai Gerindra mengusung Ketua Umumnya Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) berpasangan dengan calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka.
Saat ini, mendekati pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta November 2024, muncul gagasan KIM Plus. Saya memperkirakan bahwa KIM Plus mungkin akan terbentuk segera.
Partai Golongan Karya (Golkar) sendiri sudah sepaham dengan rekan satu koalisinya di KIM, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Hampir pasti, Ridwan Kamil akan diusung untuk maju sebagai calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta.
Dengan demikian, boleh jadi Kaesang Pangarep akan diusung sebagai calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta mendampingi Ridwan Kamil. Jika hal ini terjadi, maka kemungkinan inilah yang dinamai KIM Plus.
Dalam konteks ini, saya melakukan analisis. Hasilnya, Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, lebih berpeluang maju sebagai Cawagub DKI Jakarta berpasangan dengan Ridwan Kamil, Cagub DKI Jakarta, daripada sebagai Cagub Jawa Tengah (Jateng).
Beberapa alasan mendukung keputusan ini, salah satunya adalah faktor usia dan pengalaman. Kaesang masih tergolong muda dan belum memiliki cukup pengalaman untuk maju sebagai Cagub.
Berdasarkan survei Litbang Kompas yang dirilis pada Kamis, 18 Juli 2024, elektabilitas Kaesang Pangarep sebagai kandidat Cagub Jateng tertinggi, namun hanya unggul tipis yaitu mencapai 7 persen. Di bawahnya, ada Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Jateng, Ahmad Luthfi dengan elektabilitas mencapai 6,8 persen.
Kemudian, muncul nama mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin dengan capaian 3,2 persen. Sedangkan nama Raffi Ahmad pencapaian angka 2,8 persen.
Dengan elektabilitas yang hanya unggul tipis ini, risiko kekalahan Kaesang jika maju sebagai Cagub Jateng cukup besar. Sebaliknya, jika Kaesang maju sebagai Cawagub DKI Jakarta berpasangan dengan Ridwan Kamil, peluang kemenangan pasangan ini cukup besar.
Setidaknya terdapat lima keunggulan yang mendukung pasangan ini sebagai berikut :
Pertama, peluang kemenangan besar. Pasangan Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep memiliki peluang besar untuk menang di Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur. Alasannya sederhana, yakni Koalisi KIM Plus itu sendiri.
Kedua, pengalaman berharga. Menjadi Cawagub DKI Jakarta akan memberikan pengalaman berharga bagi Kaesang dalam dunia politik.
Ketiga, tidak ada resistensi besar. Posisi sebagai cawagub tidak akan menimbulkan resistensi yang besar dari publik terhadap Kaesang.
Keempat, peluang besar di masa depan. Ridwan Kamil tidak bisa maju lagi sebagai gubernur karena sudah dua periode. Dengan alasan ini, peluang bagi Kaesang untuk menjadi Cagub Jakarta dalam lima tahun ke depan semakin besar.
Terakhir yang kelima yaitu Jakarta sebagai barometer politik nasional. Jakarta tetap menjadi barometer politik nasional. Menjadi Cawagub Jakarta dengan peluang besar untuk menjadi gubernur lima tahun ke depan akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan risiko kalah jika maju sebagai Cagub Jateng tanpa pengalaman yang memadai.
Selain itu, jika Kaesang Pangarep memilih untuk maju sebagai Cagub Jateng, maka akan lebih resisten. Hal ini karena, Kaesang dianggap masih terlalu muda dan belum cukup pengalaman, meskipun peluang menang tetap ada.
Dengan pertimbangan tersebut, langkah maju sebagai Cawagub DKI Jakarta berpasangan dengan Ridwan Kamil tampaknya lebih strategis dan menguntungkan bagi Kaesang Pangarep.